PEMBUATAN DEPOSITO


PEMBUTAN DEPOSITO
Deposito adalah sejenis jasa tabungan yang biasa ditawarkan oleh bank kepada masyarakat. Deposito biasanya memiliki jangka waktu tertentu di mana uang di dalamnya tidak boleh ditarik nasabah. Bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa. wikipedia

Giro adalah suatu istilah perbankan untuk suatu cara pembayaran yang hampir merupakan kebalikan dari sistem cek. Suatu cek diberikan kepada pihak penerima pembayaran (payee) yang menyimpannya di bank mereka, sedangkan giro diberikan oleh pihak pembayar (payer) ke banknya, yang selanjutnya akan mentransfer dana kepada bank pihak penerima, langsung ke akun mereka. wikipedia

Kliring (dari bahasa Inggris clearing) sebagai suatu istilah dalam dunia perbankan dan keuangan menunjukkan suatu aktivitas yang berjalan sejak saat terjadinya kesepakatan untuk suatu transaksi hingga selesainya pelaksanaan kesepakatan tersebut.

Kliring sangat dibutuhkan sebab kecepatan dalam dunia perdagangan jauh lebih cepat daripada waktu yang dibutuhkan guna melengkapi pelaksanaan aset transaksi.

Kliring melibatkan manajemen dari paska perdagangan, pra penyelesaian eksposur kredit, guna memastikan bahwa transaksi dagang terselesaikan sesuai dengan aturan pasar, walaupun pembeli maupun penjual menjadi tidak mampu melaksanakan penyelesaian kesepakatannya.

Tabungan dalam prosedur perbankan



Tabungan dalam prosedur perbankan
Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan /atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Tujuan Menabung dibank adalah :

  1. Penyisihan sebagian hasil pendapatan nasabah untuk dikumpulkan sebagai cadangan hari depan
  2. Sebagai alat untuk melakukan transaksi bisnis atau usaha individu / kelompok
Sarana Penarikan Tabungan :
  1. Buku Tabungan
  2. Slip penarikan
  3. ATM (Anjungan Tunai Mandiri)
  4. Sarana lainnya (Formulir Transfer, Internet Banking, Mobile Banking, dll)
Perhitungan Bunga Tabungan :
a. Metode Saldo Terendah Besarnya bunga tabungan dihitung dari jumlah saldo terendah pada bulan laporan dikalikan dengan suku bunga per tahun kemudian dikalikan dengan jumlah hari pada bulan laporan dan dibagi dengan jumlah hari dalam satu tahun.
Misalnya untuk menghitung bunga pada bulan Mei, maka besarnya bunga dihitung : Bunga tabungan = .... % * 31/365 * saldo terendah pada bulan Mei
b. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Rata-rata Pada metode ini, bunga dalam satu bulan dihitung berdasarkan saldo rata-rata dalam bulan berjalan. Saldo rata-rata dihitung berdasarkan jumlah saldo akhir tabungan setiap hari dalam bulan berjalan, dibagi dengan jumlah hari dalam bulan tersebut.
c. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Harian Pada metode ini bunga dihitung dari saldo harian. Bunga tabungan dalam bulan berjalan dihitung dengan menjumlahkan hasil perhitungan bunga setiap harinya.

Faktor-faktor tingkat Tabungan
  1. Tinggi rendahnya pendapatan masyarakat
  2. Tinggi rendahnya suku bunga bank
  3. adanya tingkat kepercayaan terhadap bank
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
  1. Sebelum Anda menabung, tanyakan metode perhitungan bunga yang diberlakukan oleh bank tersebut.
  2. Suku bunga tabungan dapat berubah sewaktuwaktu,karena itu suku bunga ini disebut suku bunga mengambang atau floating rate.
  3. Beberapa bank menetapkan suku bunga tabungan tetap untuk jangka waktu tertentu (fixed rate).
  4. Atas bunga tabungan yang diperoleh akan dikenakan pajak sesuai ketentuan berlaku. 

Untuk membuka rekening bank dalam bentuk tabungan di wilayah negara Indonesia sebaiknya kita mempersiapkan persyaratan yang biasanya diperlukan untuk membuka rekening baru. Syarat-syarat umum yang diperlukan adalah :
- KTP / SIM / Kartu Pelajar / bukti identitas lainnya
- Membawa uang setoran awal sesuai aturan yang ditetapkan bank
- Membayar biaya yang telah ditentukan oleh pihak bank
- Tanda tangan sesuai kartu identitas

Setelah kita mempersiapkan persyaratan yang secara umum nantinya akan diminta oleh pegawai bank untuk administrasi pendaftaran nasabah baru kita mendatangi bank yang akan kita buat tabungan barunya. Pilihlah bank yang baik dan terbukti bagus oleh masyarakat.

Jika anda datang pertama kali ke bank tersebut, tanyalah kepada satpam atau petugas lainnya yang bisa ditanyai tentang maksud kedangan anda, yaitu membuat rekening tabungan baru. Petugas yang ada akan membantu anda ke tempat pembuatan rekening baru.

Pada saat anda membuat rekening baru biasanya anda akan dimintai ktp asli anda dan anda diwajibkan mengisi berbagai beberapa lembar formulir yang cukup melelahkan. Selanjutnya anda akan diminta tanda tangan didepan petugas bank. Usahakan jangan berbeda sekali dengan yang ada di kartu identitas anda, karena anda bisa dicurigai melakukan tindakan kriminal. Jika agak berbeda biasanya anda akan diminta tanda tangan lagi sampai mirip.

Setelah semua urusan administratif selesai, maka anda nanti akan mendapatkan buku tabungan dan diharuskan menyetor uang seturan awal secara tunai di kasir bank. Beberapa bank akan mungkin membebani anda dengan biaya lain seperti biaya materai dan sebagainya.

Beberapa bank bisa membuat kartu atm di hari itu juga, namun ada juga yang mengharuskan anda menunggu beberapa hari kerja untuk menunggu kartu atm anda selesai di proses. Kelebihan yang beberapa hari proses adalah pada kartu atm anda bisa terpampang nama anda pada kartu tersebut. Jika bank tersebut bisa membuat kartu atm di hari yang sama, uruslah. Tetapi jika harus ditunggu beberapa hari kerja, anda sebaiknya menunggu sesuai anjuran dan datang kembali di lain waktu.

Ketika kartu atm dari bank anda terima sebaiknya anda periksa dan dicoba dahulu agar tidak usah bolak-balik jika ada masalah. Segera ganti pin pada kartu atm anda dari pin default awal yang diberikan bank secara tertulis dan rahasia. Ganti dengan pin yang mudah anda ingat tetapi sulit ditebak orang lain. Setelah semua selesai anda kini sudah memiliki rekening bank baru yang siap anda gunakan untuk berbagai keperluan anda.

HIPO(Hierarchy plus Input-Process-Output),Warnier/Orr,Pengertian DFD


HIPO (Hierarchy plus Input-Process-Output)
Menurut Jogiyanto HM dalam buku Analisis & Desain Sistem Informasi (2005:787) HIPO (Hierarchy plus Input-Process-Output) adalah alat disain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. HIPO (Hierarchy plus Input-Process-Output) mempunyai sasaran utama sebagai berikut :
1) Untuk menyediakan suatu struktur guna memahami fungsi-fungsi dari sistem.
2) Untuk lebih menekankan fungsi-fungsi yang harus diselesaikan oleh program, bukannya menunjukkan statemen-statemen program yang digunakan untuk melaksanakan fungsi tersebut.
3) Untuk menyediakan penjelasan yang jelas dari input yang harus digunakan dan output yang harus dihasilkan oleh masing-masing fungsi pada tiap-tiap tingkatan dari diagram-diagram HIPO.
4) Untuk menyediakan output yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan pemakai.
Data Flow Diagram (DFD)
Menurut Budi Sutedjo Dharma Oetomo dalam buku Perencanaan & Pembangunan Sistem Informasi (2002:117) Data Flow Diagram (DFD) merupakan peralatan yang berfungsi untuk menggambarkan secara rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan menunjukkan dari dan ke mana data mengalir serta penyimpanannya.
Ada 4 komponen dalam Data Flow Diagram (DFD) yaitu:
1) Proses
Proses menunjukkan transformasi dari masukan menjadi keluaran, dalam hal ini sejumlah masukan dapat menjadi hanya satu keluaran ataupun sebaliknya.
2) Aliran
Komponen ini direpresentasikan dengan menggunakan panah yang menuju ke/dari proses. Digunakan untuk menggambarkan gerakan paket data atau informasi dari satu bagian ke bagian lain dari sistem dimana penyimpanan mewakili lokasi penyimpanan data.
3) Penyimpanan
Komponen ini digunakan untuk memodelkan kumpulan data atau paket data.
4) Terminator
Komponen ini direpresentasikan menggunakan persegi panjang, yang mewakili entiti luar dimana sistem berkomunikasi.

Warnier/Orr
W/O adalah metodologi yang dikembangkan oleh Jean Doimininique Warnier pada awal tahun 1970-an dan dikembangkan lebih lanjut oleh Ken Orr. W/O mirip dengan hierarchy chart yang dibuat secara vertikal dan dikembangkan secara horisontal.
Operator dalam W/O

Gambar 2.7. Warnier/Orr
Simbol
Arti
XOR (exlusive OR)
+
OR (inclusive OR)
/,*,-,+
Operator aritmetika
proses
NOT
Tabel 2.1. Warnier/Orr
 JSD (Jacson’s System Development)
Dikembangkan oleh Michael Jacson pada tahun 1975 sebagai alat pengembangan software dan pada tahun 1983 sebagai alat pengembangan SI. JSD dimulai dengan membangun model dari dunia nyata yang menyediakan subjek-subjek permasalahan, kemudian ditambahkan fungsi dari sistem.
Dunia nyata digambarkan dalam bentuk urutan kejadian-kejadian dalam kurun waktu tertentu. Dunia nyata di intrepetasikan dalam bentuk entitas dan aksi. Misalnya untuk sistem dalam sebuah bank, maka entitas diantaranya adalah nasabah, sedangkan aksinya antara lain membuka rekening, mengambil dana, mengisi dana, atau berhenti sebagai nasabah.
JSD memiliki enam langkah pengembangan sistem, yaitu:
1.      Entity Action Step.
2.      Entity Struture Step.
3.      Initial Model Step.
4.      Function Step.
5.      System Timing Step.
6.      Implementation Step


 

Pengertian DFD

Diagram Alir Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.

Latar belakang DAD

Suatu yang lazim bahwa ketika menggambarkan sebuah sistem kontekstual data flow diagram yang akan pertama kali muncul adalah interaksi antara sistem dan entitas luar. DFD didisain untuk menunjukkan sebuah sistem yang terbagi-bagi menjadi suatu bagian sub-sistem yang lebih kecil adan untuk menggarisbawahi arus data antara kedua hal yang tersebut diatas. Diagram ini lalu “dikembangkan” untuk melihat lebih rinci sehingga dapat terlihat model-model yang terdapat di dalamnya.

Tujuan DFD

Tujuan DFD adalah :
1. Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak melalui sistem
2. Menggambarkan fungsi-fungsi(dan sub fungsi) yang mentransformasi aliran data

Manfaat DFD

Manfaat DFD adalah :
  • Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
  • DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem.Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
  • DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

Simbol DFD

Terminator/Kesatuan luar (External Entity)

Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan membeikan input atau menerima output dari sistem (Jogiyanto, 1989).
Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak.
Notasi terminator/Kesatuan Luar di DFD
Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang sedang dibuat modelnya. Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem di luar sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan.

Arus data (data flow)

Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses (Process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini menunjukkan arus data yang dapat berupa masukkan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.
Notasi Arus Data di DFD
Arus Arus data data dapat dapat berbentuk berbentuk sebagai sebagai berikut berikut : :
  • Formulir atau atau dokumen dokumen yang yang digunakan digunakan perusahaan perusahaan
  • Laporan tercetak tercetak yang yang dihasilkan dihasilkan sistem sistem
  • Output dilayar komputer
  • Masukan untuk komputer komputer
  • Komunikasi ucapan
  • Surat atau memo
  • Data yang dibaca atau atau direkam di file
  • Suatu isian yang yang dicatat pada buku agenda
  • Transmisi data dari suatu komputer ke komputer lain

Proses (process)

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dan hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dilakukan arus data yang akan keluar dari prises. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut-sudutnya tumpul.
http://fairuzelsaid.files.wordpress.com/2010/01/image004.gif
Notasi Proses di DFD
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses :
  • Proses harus memiliki input dan output.
  • Proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data store atau proses melalui alur data.
  • Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh profesional sistem digambarkan dengan komponen proses.

Simpanan data (data store)

Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa file atau database di sistem komputer, arsip atau catatan manual, kotak tempat data di meja seseorang, tabel acuan manual, agenda atau buku. Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.
http://fairuzelsaid.files.wordpress.com/2010/01/image005.gif

Syarat Memuat DFD

Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah :
1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
2. Pemberian nomor pada komponen proses
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika

Tips-tips dalam membuat DFD

Berikut ini tips-tips dalam membuat DFD :
  1. Pilih notasi sehingga proses yang didekomposisi atau tidak didekomposisi dapat dibaca dengan mudah
  2. Nama proses harus terdiri dari kata kerja dan kata benda
  3. Nama yang dipakai untuk proses, data store, dataflow harus konsisten (identitas perlu)
  4. Setiap level harus konsisten aliran datanya dengan level sebelumnya
  5. Usahakan agar external entity pada setiap level konsisten peletakannya
  6. Banyaknya proses yang disarankan pada setiap level tidak melebihi 7 proses
  7. Dekomposisi berdasarkan kelompok data lebih disarankan (memudahkan aliran data ke storage yang sama)
  8. Nama Proses yang umum hanya untuk prose yang masih akan didekomposisi
  9. Pada Proses yang sudah tidak didekomposisi, nama Proses dan nama Data harus sudah spesifik
  10. Aliran ke storage harus melalui proses, tidak boleh langsung dari external entity
  11. Aliran data untuk Proses Report .. : harus ada aliran keluar. Akan ada aliran masuk jika perlu parameter untuk mengaktifkan report
  12. Aliran data yang tidak ada datastorenya harus diteliti, apakah memang tidak mencerminkan persisten entity (perlu disimpan dalam file/tabel), yaitu kelak hanya akan menjadi variabel dalam program.

Langkah membuat/menggambar DFD

Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi yang ada, secara garis besar langkah untuk membuat DFD adalah :

Identifikasi Entitas Luar, Input dan Output

Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar, input dan ouput yang terlibat di sistem.

Buat Diagram Konteks (diagram context)

Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya.
Caranya :
  • Tentukan nama sistemnya.
  • Tentukan batasan sistemnya.
  • Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.
  • Tentukan apa yang diterima/diberikan external entity dari/ke sistem.
  • Gambarkan diagram konteks.
http://fairuzelsaid.files.wordpress.com/2010/01/exmfig5.gif

Buat Diagram Level Zero (Overview Diagram)

Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks.
Caranya :
  • Tentukan proses utama yang ada pada sistem.
  • Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses ke/dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang keluar/masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya).
  • Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
  • Hindari perpotongan arus data
  • Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).
(klik gambar untuk resolusi yang lebih baik)
http://fairuzelsaid.files.wordpress.com/2010/01/exmfig6.gif
Overview Diagram

Buat Diagram Level Satu

Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero.
Caranya :
  • Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level zero.
  • Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses ke/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.
  • Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
  • Hindari perpotongan arus data.
  • Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan dekomposisi dari proses sebelumnya.C ontoh : 1.1, 1.2, 2
http://fairuzelsaid.files.wordpress.com/2010/01/leve-dalam-dfd.jpg
Level dalam DFD

Kesalahan dalan pembuatan DFD

Umumnya kesalahan dalam pembuatan DFD adalah :
(klik gambar untuk resolusi yang lebih baik)
http://fairuzelsaid.files.wordpress.com/2010/01/wrongdfd.gif
  1. Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini disebut dengan black hole (lubang hitam), karena data masuk ke dalam proses dan lenyap tidak berbekas seperti dimasukkan ke dalam lubang hitam.
  2. Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input. Kesalahan ini disebut dengan miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkan output tanpa pernah menerima input.
  3. Input yang masuk tidak sesuai dengan kebutuhan proses
  4. Data Store tidak memiliki keluaran
  5. Data Store tidak memiliki masukan
  6. Hubungan langsung antar entitas luar
  7. Masukan langsung entitas data store
  8. Keluaran langsun dari data store ke Entitas luar
  9. Hubungan langsung antar data store
  10. Data masukan dan keluaran yang tidak bersesuain dalam data store





PEMBUKAAN REKENING

PEMBUKAAN REKENIG PADA BANK

Kemudahan yang ditawarkan pihak perbankan bagi para nasabahnya untuk membuka rekening baru saat ini memang cukup membantu para calon nasabah. Kita tinggal datang ke bank, mengisi formulir, meyerakan ID card, dan dalam hitungan beberapa menit saja rekening baru kita telah siap. Tetapi lain halnya bila rekening yang akan dibuka akan digunakan untuk kepentingan organisasi. Pimpinan organisasi akan mengeluarkan surat pengantar pembuatan rekening bank yang akan dibawa oleh petugas ke bank.

Contoh Pembukaan Rekening pada Bank Mandiri persyaratannya adalah:

Persyaratan

  • Setoran awal minimal Rp. 500.000,-
  • Kartu identitas:

*   Warga Negara Indonesia: Kartu Tanda Penduduk

*   Warga Negara Asing: Paspor dan KIMS/KITAS/KITAP

  • Dikenakan biaya administrasi bulanan

catatan:

  • KTP DKI Jaya dapat digunakan untuk membuka rekening di seluruh cabang Bank Mandiri yang beroperasi di wilayah DKI Jakarta.

  • KTP non DKI Jaya hanya dapat digunakan untuk membuka rekening di Bank Mandiri yang beroperasi di wilayah Pemda penerbit KTP.
  • Apabila digunakan untuk membuka rekening Tabungan di luar wilayah KTP setempat maka wajib dilampiri dengan :

*   Surat Keterangan Domisili atau

*   Surat Keterangan Kerja

 DEFINISI DAN FUNGSI BI RATE

Salah satu kebijakan Bank Indonesia adalah BI Rate. BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada publik.
Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang tersebut. Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga.

Fungsi
BI Rate diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat Dewan Gubernur bulanan dan diimplementasikan pada operasi moneter yang dilakukan Bank Indonesia melalui pengelolaan likuiditas (liquidity management) di pasar uang untuk mencapai sasaran operasional kebijakan moneter.

Sasaran operasional kebijakan moneter dicerminkan pada perkembangan suku bunga Pasar Uang Antar Bank Overnight (PUAB O/N). Pergerakan di suku bunga PUAB ini diharapkan akan diikuti oleh perkembangan di suku bunga deposito, dan pada gilirannya suku bunga kredit perbankan.
Dengan mempertimbangkan pula faktor-faktor lain dalam perekonomian, Bank Indonesia pada umumnya akan menaikkan BI Rate apabila inflasi ke depan diperkirakan melampaui sasaran yang telah ditetapkan, sebaliknya Bank Indonesia akan menurunkan BI Rate apabila inflasi ke depan diperkirakan berada di bawah sasaran yang telah ditetapkan.






TENTANG CDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem)

SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem)
adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta modeL, dan metodologi, yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer, atau informasi.
Perkembangan teknologi saat ini akan sejalan dengan perkembangan teknologi komputer yang mendorong terjadinya perubahan berbagai ilmu, baik dalam kajian ataupun implementasi di lapangan. Peran teknologi computer sangat diperlukan oleh berbagai perusahaan kecil, menengah hingga besar. Mengigat kebutuhan akan peningkatan efesiensi dan efektivitas dari setiap kegiatan dalam perusahaan tidak dapat diukur dan dilakukan secara cepat dan akurat tanpa adanya dukungan teknologi tersebut. Akurasi data, kecepatan waktu dan relevansi menjadi penentu kualitas informasi yang dihasilkan. Sehingga upaya untuk melakukan peningkatan kualitas pelayanan, pendataan, penyimpanan, pengiriman serta kondisi kinerja keuangan dapat dilakukan secara efektif.

Perusahaan CAS adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang retail. Dalam usahanya perusahaan tersebut menjual barang perlengkapan untuk remaja khususnya remaja putri misalnya beautycase. Perusahaan CAS memiliki dua departemen yaitu departemen operasional yang menangani masalah penjualan dan pelayanan langsung kepada calon pembeli, dan departemen warehouse yang bertugas mendata barang baru atau lama, mencatat permintaan barang dari counter, membuatkan surat jalan pengiriman barang ke counter, memvalidasi barang kiriman, membuat data modal barang setiap periode pengiriman. Sistem yang berjalan di department warehouse masih menggunakan cara semi komputer yaitu entri data dengan mengetik manual menggunakan Microsoft Office Excel dan Microsoft Office Word dan data disimpan di dalam folder-folder dan diarsipkan sehingga menyulitkan dalam pencarian data, dalam pengolahan datanya sering terjadi penumpukan data karena pencatatan manual tersebut.

Karena data selalu bertambah, maka data yang tersimpan dalam komputer menumpuk tidak teroganisir disebabkan penyimpanan data yang tidak teratur. Pengentrian data yang dilakukan secara manual menyebabkan kesalahan yang seharusnya tidak boleh terjadi dan sampai saat ini kesalahan yang sering terjadi yaitu terciptanya duplikasi data, selain itu keamanan data tidak terjamin disebabkan tidak ada batasan hak akses dalam penggunaannya.

Untuk mempermudah pengolahan data yang dapat menciptakan kepuasan kerja dan dapat mengatasi masalah yang terjadi diperlukan suatu solusi, dengan mengetahui sistem yang sedang berjalan dari setiap devisi yang ada di Departemen Warehouse akan mempermudah menemukan solusi terbaik untuk masalah yang terjadi. Sehingga diperoleh solusi yaitu pembangunan sistem informasi, solusi ini memberikan keuntungan bagi Perusahaan itu sendiri seperti pengolahan data barang lebih cepat, dan tepat.

Sistem Informasi berbasis Client Server salah satu faktor yang mampu mendukung pemecahan masalah yang terjadi pada Departemen Warehouse di Perusahaan tersebut, untuk pengaksesan data secara terintegrasi oleh semua devisi yang ada di Departemen Warehouse juga sebagai optimalisasi dalam penyampaian informasi yang berhubungan dengan pekerjaan maka penerapan sistem jaringan local atau Local Area Network (LAN) menjadi solusi dari masalah yang terjadi.

Sebagai bentuk aplikasi dari solusi yang diajukan, maka perlu adanya perancangan sebuah sistem informasi yang dipaket menjadi sebuah program aplikasi yang dapat mengolah data distribusi barang dan mengintegrasikan data sehingga data yang tersimpan dalam database berguna dalam pengaksesan data secara efektif dan memperlancar kegiatan operasional kerja, sebagai hasil dari pengolahan data berupa faktur dan laporan dapat diantisipasi keamanan datanya dengan proteksi hak akses untuk setiap devisi. Metode yang digunakan dalam perancangan system informasi pada perusahaan ini adalah metode SDLC (systems development life cycle) atau daur hidup pengembangan system.

SDLC sendiri merupakan pendekatan yang sangat terstruktur, digambarkan secara bertingkat (metafora) dan digunakan untuk menggambarkan bahwa keluaran dari suatu tahap merupakan masukan dari tahap berikutnya serta dimungkinkan untuk kembali pada langkah sebelumnya (proses itrasi) saat suatu keputusan tertentu perlu dipertimbangkan kembali. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :


1.Mengidentifikasi proyek dan seleksi
Pada tahap ini dilakukan pemahaman awal situasi sistem dan terjadi pemilihan proyek-proyek yang layak untuk di kerjakan, hanya proyek yang terpilih yang akan bergerak ke tahap selanjutnya.


2. Inisiasi proyek dan perencanaan
Proyek terpilih pada tahap pertama, selanjutnya ditentukan spesifikasi kebutuhan dan bagaimana sistem dapat membantu menyelesaikan permasalahan, analisis kebutuhan data dilakukan secara keseluruhan untuk sistem informasi yang diusulkan.


3. Analisis
Menganalisis situasi sistem untuk menspesifikasi dan menstrukturkan kebutuhan pengguna dan menyeleksi fitur sistem yang lain, guna mendapatkan hasil spesifikasi fungsional sistem dan model data secara rinci.


4.Perancangan secara logika.

Mendapatkan dan menstruktur kebutuhan sistem secara keseluruhan, guna menghasilkan spesifikasi rinci data, laporan, tampilan, dan aturan pemrosesan, termasuk didalamnya bagaimana format masukan serta keluaran.


5.Perancangan secara fisik.
Mengembangkan spesifikasi teknologi dan menghasilkan struktur program dan basis data serta perancangan struktur fisik.


6.Implementasi.
Pada tahap ini dilakukan penulisan program, pembuatan basis data (database), penginstalan, pengujian sistem yang menghasilkan program dan dokumentasi, melakukan pelatihan pada calon pengguna serta merancang prosedur-prosedur penggunaan sistem informasi.


7.Pemeliharaan.
Yaitu memantau kegunaan atau fungsi sistem yang menghasilkan audit sistem secara periodik serta memungkinkan untuk membangun kembali sistem saat terkontaminasi atau rusak.

Saya tidak dapat menjelaskan lebih detail tentang system yang digunakan oleh perusahaan tersebut, karena pada faktanya daur hidup pengembangan system tersebut bersifat rahasia dan hanya pihak tertentu dalam perusahaan terkait yang dapat mengetahuinya.






powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme