PEMBUKAAN REKENING

PEMBUKAAN REKENIG PADA BANK

Kemudahan yang ditawarkan pihak perbankan bagi para nasabahnya untuk membuka rekening baru saat ini memang cukup membantu para calon nasabah. Kita tinggal datang ke bank, mengisi formulir, meyerakan ID card, dan dalam hitungan beberapa menit saja rekening baru kita telah siap. Tetapi lain halnya bila rekening yang akan dibuka akan digunakan untuk kepentingan organisasi. Pimpinan organisasi akan mengeluarkan surat pengantar pembuatan rekening bank yang akan dibawa oleh petugas ke bank.

Contoh Pembukaan Rekening pada Bank Mandiri persyaratannya adalah:

Persyaratan

  • Setoran awal minimal Rp. 500.000,-
  • Kartu identitas:

*   Warga Negara Indonesia: Kartu Tanda Penduduk

*   Warga Negara Asing: Paspor dan KIMS/KITAS/KITAP

  • Dikenakan biaya administrasi bulanan

catatan:

  • KTP DKI Jaya dapat digunakan untuk membuka rekening di seluruh cabang Bank Mandiri yang beroperasi di wilayah DKI Jakarta.

  • KTP non DKI Jaya hanya dapat digunakan untuk membuka rekening di Bank Mandiri yang beroperasi di wilayah Pemda penerbit KTP.
  • Apabila digunakan untuk membuka rekening Tabungan di luar wilayah KTP setempat maka wajib dilampiri dengan :

*   Surat Keterangan Domisili atau

*   Surat Keterangan Kerja

 DEFINISI DAN FUNGSI BI RATE

Salah satu kebijakan Bank Indonesia adalah BI Rate. BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada publik.
Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang tersebut. Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga.

Fungsi
BI Rate diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat Dewan Gubernur bulanan dan diimplementasikan pada operasi moneter yang dilakukan Bank Indonesia melalui pengelolaan likuiditas (liquidity management) di pasar uang untuk mencapai sasaran operasional kebijakan moneter.

Sasaran operasional kebijakan moneter dicerminkan pada perkembangan suku bunga Pasar Uang Antar Bank Overnight (PUAB O/N). Pergerakan di suku bunga PUAB ini diharapkan akan diikuti oleh perkembangan di suku bunga deposito, dan pada gilirannya suku bunga kredit perbankan.
Dengan mempertimbangkan pula faktor-faktor lain dalam perekonomian, Bank Indonesia pada umumnya akan menaikkan BI Rate apabila inflasi ke depan diperkirakan melampaui sasaran yang telah ditetapkan, sebaliknya Bank Indonesia akan menurunkan BI Rate apabila inflasi ke depan diperkirakan berada di bawah sasaran yang telah ditetapkan.






TENTANG CDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem)

SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem)
adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta modeL, dan metodologi, yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer, atau informasi.
Perkembangan teknologi saat ini akan sejalan dengan perkembangan teknologi komputer yang mendorong terjadinya perubahan berbagai ilmu, baik dalam kajian ataupun implementasi di lapangan. Peran teknologi computer sangat diperlukan oleh berbagai perusahaan kecil, menengah hingga besar. Mengigat kebutuhan akan peningkatan efesiensi dan efektivitas dari setiap kegiatan dalam perusahaan tidak dapat diukur dan dilakukan secara cepat dan akurat tanpa adanya dukungan teknologi tersebut. Akurasi data, kecepatan waktu dan relevansi menjadi penentu kualitas informasi yang dihasilkan. Sehingga upaya untuk melakukan peningkatan kualitas pelayanan, pendataan, penyimpanan, pengiriman serta kondisi kinerja keuangan dapat dilakukan secara efektif.

Perusahaan CAS adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang retail. Dalam usahanya perusahaan tersebut menjual barang perlengkapan untuk remaja khususnya remaja putri misalnya beautycase. Perusahaan CAS memiliki dua departemen yaitu departemen operasional yang menangani masalah penjualan dan pelayanan langsung kepada calon pembeli, dan departemen warehouse yang bertugas mendata barang baru atau lama, mencatat permintaan barang dari counter, membuatkan surat jalan pengiriman barang ke counter, memvalidasi barang kiriman, membuat data modal barang setiap periode pengiriman. Sistem yang berjalan di department warehouse masih menggunakan cara semi komputer yaitu entri data dengan mengetik manual menggunakan Microsoft Office Excel dan Microsoft Office Word dan data disimpan di dalam folder-folder dan diarsipkan sehingga menyulitkan dalam pencarian data, dalam pengolahan datanya sering terjadi penumpukan data karena pencatatan manual tersebut.

Karena data selalu bertambah, maka data yang tersimpan dalam komputer menumpuk tidak teroganisir disebabkan penyimpanan data yang tidak teratur. Pengentrian data yang dilakukan secara manual menyebabkan kesalahan yang seharusnya tidak boleh terjadi dan sampai saat ini kesalahan yang sering terjadi yaitu terciptanya duplikasi data, selain itu keamanan data tidak terjamin disebabkan tidak ada batasan hak akses dalam penggunaannya.

Untuk mempermudah pengolahan data yang dapat menciptakan kepuasan kerja dan dapat mengatasi masalah yang terjadi diperlukan suatu solusi, dengan mengetahui sistem yang sedang berjalan dari setiap devisi yang ada di Departemen Warehouse akan mempermudah menemukan solusi terbaik untuk masalah yang terjadi. Sehingga diperoleh solusi yaitu pembangunan sistem informasi, solusi ini memberikan keuntungan bagi Perusahaan itu sendiri seperti pengolahan data barang lebih cepat, dan tepat.

Sistem Informasi berbasis Client Server salah satu faktor yang mampu mendukung pemecahan masalah yang terjadi pada Departemen Warehouse di Perusahaan tersebut, untuk pengaksesan data secara terintegrasi oleh semua devisi yang ada di Departemen Warehouse juga sebagai optimalisasi dalam penyampaian informasi yang berhubungan dengan pekerjaan maka penerapan sistem jaringan local atau Local Area Network (LAN) menjadi solusi dari masalah yang terjadi.

Sebagai bentuk aplikasi dari solusi yang diajukan, maka perlu adanya perancangan sebuah sistem informasi yang dipaket menjadi sebuah program aplikasi yang dapat mengolah data distribusi barang dan mengintegrasikan data sehingga data yang tersimpan dalam database berguna dalam pengaksesan data secara efektif dan memperlancar kegiatan operasional kerja, sebagai hasil dari pengolahan data berupa faktur dan laporan dapat diantisipasi keamanan datanya dengan proteksi hak akses untuk setiap devisi. Metode yang digunakan dalam perancangan system informasi pada perusahaan ini adalah metode SDLC (systems development life cycle) atau daur hidup pengembangan system.

SDLC sendiri merupakan pendekatan yang sangat terstruktur, digambarkan secara bertingkat (metafora) dan digunakan untuk menggambarkan bahwa keluaran dari suatu tahap merupakan masukan dari tahap berikutnya serta dimungkinkan untuk kembali pada langkah sebelumnya (proses itrasi) saat suatu keputusan tertentu perlu dipertimbangkan kembali. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :


1.Mengidentifikasi proyek dan seleksi
Pada tahap ini dilakukan pemahaman awal situasi sistem dan terjadi pemilihan proyek-proyek yang layak untuk di kerjakan, hanya proyek yang terpilih yang akan bergerak ke tahap selanjutnya.


2. Inisiasi proyek dan perencanaan
Proyek terpilih pada tahap pertama, selanjutnya ditentukan spesifikasi kebutuhan dan bagaimana sistem dapat membantu menyelesaikan permasalahan, analisis kebutuhan data dilakukan secara keseluruhan untuk sistem informasi yang diusulkan.


3. Analisis
Menganalisis situasi sistem untuk menspesifikasi dan menstrukturkan kebutuhan pengguna dan menyeleksi fitur sistem yang lain, guna mendapatkan hasil spesifikasi fungsional sistem dan model data secara rinci.


4.Perancangan secara logika.

Mendapatkan dan menstruktur kebutuhan sistem secara keseluruhan, guna menghasilkan spesifikasi rinci data, laporan, tampilan, dan aturan pemrosesan, termasuk didalamnya bagaimana format masukan serta keluaran.


5.Perancangan secara fisik.
Mengembangkan spesifikasi teknologi dan menghasilkan struktur program dan basis data serta perancangan struktur fisik.


6.Implementasi.
Pada tahap ini dilakukan penulisan program, pembuatan basis data (database), penginstalan, pengujian sistem yang menghasilkan program dan dokumentasi, melakukan pelatihan pada calon pengguna serta merancang prosedur-prosedur penggunaan sistem informasi.


7.Pemeliharaan.
Yaitu memantau kegunaan atau fungsi sistem yang menghasilkan audit sistem secara periodik serta memungkinkan untuk membangun kembali sistem saat terkontaminasi atau rusak.

Saya tidak dapat menjelaskan lebih detail tentang system yang digunakan oleh perusahaan tersebut, karena pada faktanya daur hidup pengembangan system tersebut bersifat rahasia dan hanya pihak tertentu dalam perusahaan terkait yang dapat mengetahuinya.






powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme